Yunis dan Yusro
Dua orang itu teman sekelas di masa kuliah di Yogyakarta. Selama beberapa waktu, kami juga pernah satu kos dan satu kantin tempat makan. Tetapi, saya bukan hendak membahas soal apa yang pernah kami alami di masa lalu. Saya lebih suka sedikit membahas apa yang terjadi di masa kini.
Kedua teman saya itu sekarang masih satu kamar. Hanya saja mereka tidak lagi kos di kawasan Kadipiro, tempat kami kos dulu. Mereka kini berdiam di salah satu tempat kos di kawasan Sudagaran, Yogyakarta.
Kos sekamar berdua dipilih karena alasan penghematan. Mereka mengaku masih harus hidup prihatin. Tetapi, mereka bangga karena tidak tergantung pada siapa-siapa dalam soal pembiayaan hidup.
Keduanya memilih menjadi WIRA USAHA. Bagi saya, itu pilihan luar biasa di tengah kondisi sekarang. Banyak orang muda, termasuk saya sendiri, belum berani melakoni pilihan itu. Saya memilih menjadi pegawai di perusahaan orang lain.
Menjadi wira usaha berarti siap hidup mandiri sekaligus terhubung dengan jaringan luas. Dalam situasi sekarang, negara ini membutuhkan amat banyak orang-orang seperti Yunis dan Yusro.
Memang mereka belum lagi sekelas Bakrie atau Liem Soe Liong. Tetapi, mereka telah meretas jalan di jalur Bakrie dan Liem. Mereka memang tidak memiliki pegawai sebanyak perusahan milik konglomerat. Tetapi, mereka tidak ikut menambah jumlah pengangguran yang berharap menjadi pegawai.
Kedua teman saya itu sekarang masih satu kamar. Hanya saja mereka tidak lagi kos di kawasan Kadipiro, tempat kami kos dulu. Mereka kini berdiam di salah satu tempat kos di kawasan Sudagaran, Yogyakarta.
Kos sekamar berdua dipilih karena alasan penghematan. Mereka mengaku masih harus hidup prihatin. Tetapi, mereka bangga karena tidak tergantung pada siapa-siapa dalam soal pembiayaan hidup.
Keduanya memilih menjadi WIRA USAHA. Bagi saya, itu pilihan luar biasa di tengah kondisi sekarang. Banyak orang muda, termasuk saya sendiri, belum berani melakoni pilihan itu. Saya memilih menjadi pegawai di perusahaan orang lain.
Menjadi wira usaha berarti siap hidup mandiri sekaligus terhubung dengan jaringan luas. Dalam situasi sekarang, negara ini membutuhkan amat banyak orang-orang seperti Yunis dan Yusro.
Memang mereka belum lagi sekelas Bakrie atau Liem Soe Liong. Tetapi, mereka telah meretas jalan di jalur Bakrie dan Liem. Mereka memang tidak memiliki pegawai sebanyak perusahan milik konglomerat. Tetapi, mereka tidak ikut menambah jumlah pengangguran yang berharap menjadi pegawai.

0 Comments:
Post a Comment
<< Home