zirois

TEMPAT SAMPAH, TEMPAT TIDUR

The Eagles - Hotel California

Thursday, May 15

Istigosah

Istigosah

Beberapa hari menjelang ujian nasional, sebagian guru mengajak pelajar sejenak menjauh dari buku. Mereka diundang duduk sejenak beristigosah. Beberapa jam sebelum ujian nasional, sebagian guru mencuri soal.
Itu kontradiksi baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Sejak ujian nasional digelar, beragam cara dilakukan sekolah untuk sukses melampaui ujian itu. Salah satunya dengan menyelenggarakan istigosah.
Istigosah diselenggarakan di lapangan-lapangan sekolah dengan mengundang ulama ternama. Istigosah diharapkan menghadirkan ketenangan atas cengkeraman kecemasan tidak mampu mendapat nilai minimal untuk lulus ujian nasional.
Biasanya, istigosah diselenggarakan beberapa hari menjelang ujian. Jauh hari sebelum ujian, para guru dan pelajar lebih sibuk berlatih mengerjakan tumpukan contoh soal. Tahun lalu di Surabaya, seorang pelajar SMP meraih nilai 10 untuk semua mata ujian dari hasil seperti itu. Memang, ia harus membayarnya dengan latihan setiap hari sampai pukul 2 dini hari.
Pelajar itu tidak sendiri, ribuan pelajar lain di Surabaya didorong mengambil pilihan sama. Latihan mengerjakan soal dianggap cara terbaik membantu pelajar mendapat nilai minimal untuk lulus. Nilai yang terus dinaikkan dari tahun ke tahun.
Tidak sedikit pelajar mengaku bisa menjawab soal-soal itu. Tetapi, mereka juga mengaku tidak mengerti apa sebenarnya konsep materi pada soal itu. Wajar mereka bingung bila bentuk soal berubah.
Memang tidak mudah menyampaikan materi pada sekolah di Indonesia. Banyak pakar pendidikan menyatakan materi pelajaran di Indonesia terlalu banyak. Buktinya, banyak guru mengeluh kekurangan jam mengajar untuk menuntaskan semua materi.
Lebih buruk lagi, banyak sekali sekolah tidak memiliki fasilitas pendukung belajar yang baik. Perpustakaan berarti lemari dengan isi beberapa eksemplar buku, laboratorium berarti ruang dengan beberapa benjana kaca.
Kondisi itu dilengkapi dengan masih banyak guru belum berkualifikasi baik sebagai pengajar. Mereka berhenti mengaktualisasi diri selama bertahun-tahun. Mereka menggunakan sumber dan materi sama selama bertahun-tahun.
Sayangnya, penyelenggara ujian nasional tidak mau tahu itu. Pelajar di pedalaman dengan sekolah miskin fasilitas dan guru tidak layak harus mendapat nilai minimal untuk lulus. Pelajar di pusat kota dengan sekolah berfasilitas lengkap juga dituntut hal sama.
Tidak heran jika para pelajar dan guru cemas. Saat waktu semakin sempit, mereka membutuhkan penenang. Adakah orang tidak tenang setelah istigosah selama beberapa jam?

posted by zirois at 5/15/2008 08:13:00 PM 0 comments

Images for your blog

Thursday, May 1

Belanda

Dalam film Ocean Twelve yang antara lain dibintangi Brad Pitt, ada salah satu adegan sekelompok pencuri berusaha membobol rumah seorang kolektor benda antik. Sasarannya, surat bukti saham yang diterbitkan oleh perseroan pertama di Bumi, Vereenigde Oost-indische Compagnie (VOC). Sampai pertengahan abad 17, VOC merupakan perusahaan terkaya yang pernah ada di Bumi.
VOC diberi hak oleh Kerajaan Belanda untuk berkuasa di wilayah Hindia Belanda mulai 1610. Oleh buku-buku sejarah semasa saya sekolah beberapa tahun lalu, awal kekuasaan VOC dihitung sebagai awal penjajahan Belanda di Indonesia. Tidak jarang, buku-buku sejarah di sekolah menyatakan Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun.
Padahal, kalau mau menghitung sebentar saja, total waktu Belanda berkuasa di Indonesia “hanya” 329 tahun. Bahkan, kalau mau menghitung lebih lama sedikit, waktu penjajahan Belanda tidak sampai selama itu.
VOC menguasai Hindia Belanda selama 189 tahun dari 1610 hingga 1799. Gara-gara korupsi dan Belanda diserbu Perancis, VOC dibubarkan dan Hindia Belanda diserahkan ke Kerajaan Belanda selama 11 tahun dari 1800 hingga 1811.
Kekuasan Kerajaan Belanda atas Hindia Belanda disela selama 5 tahun oleh Inggris. Inggris antara lain menempatkan Raffles sebagai Letnan Gubernur di Jawa. Raffles antara lain menyumbang History Of Java bagi peminat etnografi.
Belanda baru “benar-benar berkuasa” atas Indonesia tahun 1816 hingga 1949. Itu juga disela selama empat tahun oleh kekuasaan Jepang dari 1942 hingga 1945. Dengan kata lain, Belanda benar-benar menguasai Indonesia “hanya” selama 129 tahun.
Ini bukan hendak memperdebatkan angka. Karena beberapa tahun pun tetap dijajah. Saya hanya hendak mengajak membiasakan penyajian fakta.

posted by zirois at 5/01/2008 08:18:00 PM 0 comments

Images for your blog

Persatuan Hindia

Beberapa tahun lalu, amat sering terdengar semboyan “Persatuan Indonesia”. Oleh seorang jurnalis senior, Andreas Harsono, semboyan itu melandasi penamaan baru untuk Indonesia. AH menyebut Indonesia sebagai Indopahit.
Bagi penggiat Yayasan Pantau itu, Indonesia tidak lebih kelanjutan dari Majapahit. Makanya, ia mengerat kata Indonesia dan Majapahit menjadi Indopahit.
Entah kenapa, beberapa hari belakangan ini saya teringat lagi frasa yang kerap berdengung di awal abad 20. Frasa itu didengungkan pertama kali oleh Johannes Benedictus Van Heutsz, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menggantikan Willem Rooseboom pada 1 Oktober 1904 dan digantikan Alexander Willem Frederick Idenburg pada 18 Desember 1909.
Van Heutsz selama masa pemerintahannya terus menerus mendengungkan frasa itu. Demi persatuan Hindia, tidak segan ia mengirim ekspedisi militer ke kerajaan yang masih merdeka di Nusantara. Hasilnya antara lain Perang Puputan di Bali
Kebijakan mantan gubernur militer Belanda di Aceh itu agak mirip dengan kebijakan politik Gadjah Mada. Beberapa ratus tahun sebelum Van Heutz memerintah, Gadjah Mada juga bertekad mempersatukan Nusantara dan beberapa daerah diluarnya dibawah kekaisaran Majapahit. Hasilnya antara lain Perang Bubat di daerah yang kini terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Kebijakan Van Heutsz juga aga mirip dengan Suharto. Presiden Indonesia ke empat itu tidak segan mengirimkan ekspedisi militer ke daerah yang dianggap membangkang. Hasilnya antara lain DOM di Aceh dan Papua.
Rupanya, benarlah pernyataan para cerdik cendikia : Manusia dikutuk mengulangi jika melupakan sejarah.

posted by zirois at 5/01/2008 07:34:00 PM 0 comments

Images for your blog

hamdan

Beberapa hari lalu, saya berkesempatan mengunjungi Yogyakarta bersama keluarga. Karena istri sedang mengandung, tidak panjang langkah kami di kota tempat kami kuliah itu.
Salah satu tempat persinggahan kami adalah di angkringan milik Hamdan. Angkringan ini terletak di pojok pertigaan Kalibayem, daerah yang terletak antara Kadipiro dan Sonosewu.
Semasa kuliah, saya termasuk mahasiswa miskin atau setidaknya hidup seadanya. Keterbatasan kantong mencegah saya nongkrong di kafe seperti sebagian mahasiswa lain. Alih-alih di kafe, saya dengan sadar mendamparkan diri di berbagai angkringan di Yogyakarta. Salah satu angkringan tujuan saya adalah milik Hamdan.
Angkringan Hamdan, setidaknya bagi saya, merupakan angkringan elit bila dibandingkan angkringan lain di Yogya atau setidaknya dibandingkan angkringan lain pernah saya sambangi.
Beberapa hari lalu, saya kembali ke “angkringan elit” itu. Hamdan masih mengenali saya sebagai salah satu pelanggannya, meski tidak ingat persis siapa saya. Terakhir saya berkunjung ke sana sekitar tahun 2006.
Dalam kunjungan beberapa hari lalu, telah ada beberapa perubahan di sana. Secara fisik setidaknya ukuran nasi kucing di sana lebih kecil dibandingkan dengan yang biasa saya santap semasa kuliah. Harganya juga lebih mahal.
Dahulu, dengan ukuran dua kali dari sekarang, sebungkus nasi kucing dijual Hamdan Rp 700. Sekarang, sebungkus nasi kucing dijual Rp 1.000. Harga lauk juga naik.
Mungkin gara-gara itu saya tidak melihat ada mahasiswa makan di sana saat berkunjung beberapa hari lalu. Saya hanya melihat beberapa pekerja makan di sana.
Saya bertanya dalam hati, apakah penghasilan pekerja itu lebih sedikit dari mahasiswa atau harga di angkringan tidak terjangkau lagi di kantong mahasiswa?
Untuk mengiyakan kemungkinan kedua, saya kurang berani. Sejak zaman saya kuliah, tidak sedikit rekan mahasiswa menerima kiriman jauh di atas UMR. Sekarang rasanya lebih lagi. Tidak sedikit mahasiswa menerima kiriman lebih besar dari gaji seorang pegawai baru.
Untuk mengiyakan kemungkinan pertama, tidak mudah juga. Karena pekerja yang saya lihat itu berpenampilan cukup rapi. Meski, berdasarkan pengalaman setelah beberapa tahun kerja, penampilan rapi tidak menjamin gaji besar. Tidak sedikit orang berpenampilan urakan justru berpenghasilan lebih besar dari pekerja berpenampilan klimis.
Jadi, mana yang benar? Saya pun bingung

posted by zirois at 5/01/2008 06:34:00 PM 1 comments

Images for your blog

Yunis dan Yusro

Dua orang itu teman sekelas di masa kuliah di Yogyakarta. Selama beberapa waktu, kami juga pernah satu kos dan satu kantin tempat makan. Tetapi, saya bukan hendak membahas soal apa yang pernah kami alami di masa lalu. Saya lebih suka sedikit membahas apa yang terjadi di masa kini.
Kedua teman saya itu sekarang masih satu kamar. Hanya saja mereka tidak lagi kos di kawasan Kadipiro, tempat kami kos dulu. Mereka kini berdiam di salah satu tempat kos di kawasan Sudagaran, Yogyakarta.
Kos sekamar berdua dipilih karena alasan penghematan. Mereka mengaku masih harus hidup prihatin. Tetapi, mereka bangga karena tidak tergantung pada siapa-siapa dalam soal pembiayaan hidup.
Keduanya memilih menjadi WIRA USAHA. Bagi saya, itu pilihan luar biasa di tengah kondisi sekarang. Banyak orang muda, termasuk saya sendiri, belum berani melakoni pilihan itu. Saya memilih menjadi pegawai di perusahaan orang lain.
Menjadi wira usaha berarti siap hidup mandiri sekaligus terhubung dengan jaringan luas. Dalam situasi sekarang, negara ini membutuhkan amat banyak orang-orang seperti Yunis dan Yusro.
Memang mereka belum lagi sekelas Bakrie atau Liem Soe Liong. Tetapi, mereka telah meretas jalan di jalur Bakrie dan Liem. Mereka memang tidak memiliki pegawai sebanyak perusahan milik konglomerat. Tetapi, mereka tidak ikut menambah jumlah pengangguran yang berharap menjadi pegawai.

posted by zirois at 5/01/2008 06:29:00 PM 0 comments

Images for your blog

isinya

  • Pindah
  • Setelah Saya Bisa
  • vandalis dan anarkis
  • Joker
  • Ijon
  • Keunggulan komparatif
  • rizieq
  • Istigosah
  • Belanda
  • Persatuan Hindia

KOEMPOELAN

  • March 2006
  • April 2006
  • May 2006
  • June 2006
  • August 2006
  • October 2006
  • November 2006
  • May 2007
  • June 2007
  • July 2007
  • January 2008
  • April 2008
  • May 2008
  • June 2008
  • July 2008
  • September 2008
  • February 2009

About Me

My Photo
Name: zirois
Location: Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

I am learning bout writting in a daily newspaper since 2 years ago. I do agree if there's someone wanna teach me more bout anything. If you wanna make any letter or proposal, plese do not hesitate to contact me at kikoso@keromail.com

View my complete profile

DJEJARING

  • mau islam
  • mau komunis
  • mau kristen
  • mau cari-cari
  • Ensiklopedi gratis
  • Kabar Baru

jumlah pengunjung

Free Counter

pesen pengunjung


Blog images